TRUE STORY



KEYAKINAN YANG BESAR
Pertama, izinkan saya menceritakan sedikit diri dan keyakinan saya terhadap bisnis TAPRO ALLIANZ sehingga saya terus bertahan dalam bidang pemasaran asuransi. Saya bukanlah individu yang sangat penting, saya hanyalah seorang pria biasa.
Itulah diri saya yang sesungguhnya, apabila dikaitkan dengan bisnis asuransi yang saya tekuni, maka Anda akan memahami dengan baik bagaimana saya melakukan pendekatan kepada prospek, bagaimana saya berusaha keras menolak setiap jawaban "TIDAK!", Apabila Anda merasa yakin terhadap produk yang Anda miliki, sebagaimana saya menyakini produk TAPRO ALLIANZ yang saya jual, saya kira Anda dapat menerapkan ide-ide sederhana berikut ini dan mencoba menjalankannya.

PEKERJAAN MULIA
Tidak ada hal lain yang mampu menggantikan Asuransi Jiwa, itulah keyakinan saya. Asuransi merupakan satu-satunya instrument keuangan terbaik yang pernah diciptakan setiap orang. Apakah Anda yakin akan hal ini? Cukup Yakin sehingga Anda mau membeli dan menabung sebanyak-banyaknya?
Seorang pemasar asuransi melakukan pekerjaan yang paling mulia di dunia ini. Produk yang dijual merupakan yang terbaik yang pernah ada di dunia ini. Tetapi di sisi lain, dia melakukan pekerjaan yang sangat sulit yaitu meminta setiap orang untuk menyisihkan mulai rp 300.000/bl atau rp 2.500.000/th hingga jutaan rupiah hanya untuk mendapatkan sebuah buku polis TAPRO ALLIANZ.
Agar transaksi penjualan berhasil, merupakan tantangan bagi kita untuk membuat buku polis TAPRO ALLIANZ menjadi sesuatu yang hidup, bernafas dan benar-benar nyata. Ini bukanlah pekerjaan yang mudah.
Kita harus menjual besok, bukan hari ini. Kita harus menjual rasa aman, kedamaian, martabat seorang manusia, kebebasan akan rasa takut, kebebasan atas keinginan. Kita harus menjual roti, susu, pendidikan bagi anak-anak tercinta, tempat tinggal yang pantas dan hadiah ulang tahun. 
Kita harus menjual kasih sayang sebuah keluarga dan rasa bangga memilikinya. Kita pun harus menjual harapan, angan-angan dan doa. 
Menjadi tugas kita untuk mengubah "kebutuhan" menjadi keinginan untuk memiliki. Kita sadar perlu pemikiran yang serius untuk melakukannya. 
Kita hanya melakukan motivasi yang disalurkan dari hati ke hati.
Ada sebuah kasus yang saya selesaikan dengan pasangan muda berusia dua puluhan yang baru memiliki anak usia 2 tahun bernama Bobby. 
Kebetulan mereka adalah teman sekolah saya dulu. Pertemuan ini saya rencanakan untuk dilaksanakan pada jam 19.30 agar pada saat seperti ini Bobby sudah tidur sehingga wawancara dengan orang tuanya bisa lancar. Seperti biasa kami pergi ke dapur dan saya memulai percakapan dengan mengatasnamakan Bobby, anak mereka.


Wawancara ini berjalan cukup alot. Banyak sekali keberatan-keberatan yang mereka ungkapkan. Mereka katakan bahwa pada sat ini tabungan yang sedang dikumpulkan direncanakan untuk membeli sebuah rumah. Jadi untuk asuransi mereka cenderung untuk menundanya terlebih dahulu. Meski pun surat pengajuan sudah saya letakkan di atas meja, mereka tetap saja tidak mau menandatanganinya.


Waktu hampir menunjukkan jam 21.00, saat ayah Bobby melihat saya dan berkata, "Pak Yohanes, bagaimana kalo kita minum kopi dulu?" lagi pula Dunkin Donut di depan rumah masih buka dan saya bisa pergi sebentar untuk membeli kue donut keju di sana." Saya katakan, " Kedengarannya menarik juga, saya suka donut keju". Sebenarnya apa pun yang dia tawarkan tentunya akan saya sambut agar lebih memperpanjang wawancara ini dengannya.


Sambil menikmati donut keju dan secangkir kopi, saya kembali berusaha menutup wawancara ini dengan penjualan. Jam sudah menunjukkan pukul 21.30 dan kelihatannya wawancara ini tidak menunjukkan tanda-tanda berhasil. Saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk membuat pasangan ini mengatakan "Ya".
Saya ambil SPAJ TAPRO ALLIANZ yang masih tergeletak di atas meja dan memasukkannya ke dalam tas, jaket pun mulai saya kenakan dan segera meninggalkan dapur mereka. Untuk meninggalkan dapur, saya harus melewati ruangan keluarga di mana terpampang foto Bobby di sana.


Tanpa memperhatikan pasangan ini, saya berhenti di depan foto anak mereka dan mulai berbicara.


"Bobby, maafkan saya. malam ini saya gagal membawa misi kamu. dalam wawancara dengan kedua orang tuamu, saya sudah berusaha untuk menyampaikan sesuatu yang menurut saya akan bermanfaat untuk kamu, tetapi ternyata tidak berhasil Bobby. Sebelum saya pulang, saya minta maaf.
saya tidak bisa mengatakannya langsung kepadamu karena saat ini kamu sedang terlelap di tempat tidurmu yang mungil. Jadi saya berbicara lewat fotomu saja. Sekali lagi maafkan saya, saya pergi sekarang."


Setelah saya selesai berbicara, mereka yang berdiri di belakang saya bertanya, "Pak Yohanes apa-apaan ini?"  Saya katakan, "Tidak apa-apa". Saya hanya minta maaf kepada anakmu Bobby karena saya gagal menjual asuransi yang bisa melindungi masa depannya kelak."


Akhirnya wawancara tersebut ditutup dengan sebuah penjualan.





KEJADIAN SEORANG SAHABAT
Berikut ini adalah cerita tentang Edwin, sahabat saya sejak kecil. Kami tumbuh bersama, bermain bersama. Pada saat itu anaknya berusia 1 tahun. 
Edwin merencanakan untuk memberikan mereka pendidikan terbaik hingga universitas kelak. Kehidupannya pun sudah dia rencanakan agar segala cita-cita dan angan-angan terhadap putranya bisa tercapai kelak.
Satu saat saya berkunjung ke rumahnya untuk membicarakan TAPRO ALLIANZ. Saya duduk dan mulai merancang sebuah program untuknya.
Dia termasuk prospek yang alot untuk diajak wawancara. Banyak sekali ide-ide bertentangan yang dia ajukan. Menurutnya investasi pada saham perusahaan minyak dapat menghasilkan keuntungan lebih banyak. Saya bersikeras untuk menjelaskan manfaat TAPRO ALLIANZ tidak bisa dibandingkan dengan hal-hal seperti itu. Tidak ada pengganti bagi asuransi. Saya sampaikan juga padanya bahwa tanpa TAPRO ALLIANZ, semua rencana untuk anaknya tidak terjamin dengan aman.
Hampir selama enam bulan saya berusaha, hingga akhirnya dia setuju untuk melakukan pemeriksaan medis. Permohonan asuransinya senilai rp 2.000.000.000 disetujui. Baginya  tentu saja bukan masalah untuk membayar premi asuransi sebesar rp 1.000.000/bl. Namun hanya selama tiga bulan saja dia menabung di TAPRO ALLIANZ, di bulan-bulan selanjutnya Edwin berhenti menabung sehingga manfaat polisnya LAPSE/ berakhir dengan alasan bahwa dia sedang mengangsur tunggakan kartu kredit yang besar sehingga tidak bisa melanjutkan untuk menabung di TAPRO ALLIANZ.

Setiap hari dalam beberapa minggu saya terus menemuinya agar mau membayar premi agar polisnya pulih kembali, tetapi saya selalu gagal. Saya tidak terlalu kecewa dengan hal ini, sebab Edwin berjanji kepada saya bahwa dia berniat untuk membayar semua tunggakan premi yang belum dia bayar selama 10 bulan terakhir. Saya pun telah mencatat janji pertemuan berikutnya  dua bulan kedepan.


Sebulan kemudian, tiba-tiba seorang teman menelpon saya dan mengatakan bahwa "Edwin saat ini sedang sakit parah dan sedang dirawat."


Saya sama sekali tidak percaya pada ucapannya, " Ah tidak mungkin. Sebulan yang lalu saya bertemu dengannya dan keadaannya sangat sehat tidak kurang suatu apa pun."


Dia berusaha menyakinkan saya, Sungguh Yohanes, keluarganya membawa dia ke rumah sakit. Dia diserang kanker."


Sangat tidak bisa dipercaya. Saya segera pergi ke rumah sakit untuk memastikan apa yang dikatakan teman tadi. Ternyata benar, Edwin sedang terbaring di sana. Pada mulanya dia hanya mengira telah menjalani operasi kelenjar biasa, tapi ternyata itu adalah kanker. bahkan hingga akhir hayatnya, Edwin tidak pernah mengetahui penyakitnya.


Saya kembali mengulang kunjungan saya ke RS itu. Saya sudah berada di sana selama 15 menit saya berbincang-bincang dengan Edwin, ketika seorang suster masuk ke kamar dan meminta saya untuk meninggalkannya. Pada saat itu isteri Edwin, Betty juga berada di sana. Kami keluar dari kamarnya bersama-sama. Setelah tiba di ruang tunggu, Betty bertanya kepada saya, Yohanes, saya mau bertanya sesuatu padamu. Apakah Edwin sudah membayar semua tunggakan polis TAPRO ALLIANZ yang sudah lapse yang sering kali kamu minta tersebut?"


Pertanyaan yang sangat memukul saya. "Saya sangat menyesal mengatakannya kepada Betty, tapi dia belum membayar seluruh tunggakan premi TAPRO ALLIANZ selama 12 bulan terakhir."


"Bisakah dia membayarnya lunas sekarang, Yohanes?"
Kedengarannya agak lucu, bukan? Tetapi sangat tragis.


"Sayang sekali Betty, sekarang sudah terlambat. Dalam keadaan seperti ini, Edwin sudah tidak bisa membeli asuransi lagi."


Edwin hanya mampu bertahan hingga tiga bulan kemudian. Pada minggu pertama bulan Mei, dia pergi meninggalkan seorang janda dengan seorang anak yatim. Karena hubungan yang dekat dengan keluarga Edwin, keluarga meminta saya untuk menjadi salah satu pengusung jenazahnya. Sambil berjalan saya merenungi bahwa saya telah gagal melindungi satu keluarga, dalam hal ini keluarga teman saya sendiri.


Setelah acara pemakaman selesai, semua kerabat dekat diundang ke rumah keluarga Edwin. Di sana kami mendapat jamuan kopi, teh dan kue ala kadarnya. Kami berbincang mengenai masa-masa terakhir Edwin bertemu dengan kami. Bersamaan dengan itu, tiba-tiba pintu depan terbuka. Seorang ibu menggendong anaknya yang masih kecil. Mereka adalah anak dan janda Edwin.


Semuanya terjadi karena kegagalan saya. Sesungguhnya saya bisa berbuat lebih banyak lagi bagi keluarga Edwin. Saya bisa menjamin pendidikan anaknya hingga universitas kelak dan menjamin segala kebutuhan keluarga dan anaknya. Tetapi saya gagal, saya gagal memberikan perlindungan sebesar rp 2.000.000.000 bagi isteri dan anaknya. Satu-satunya yang telah saya berikan kepada Edwin adalah sepasang sarung tangan abu-abu yang saya lemparkan ke dalam kuburnya.






Seperti inilah manfaat polis TAPRO SYARIAH ALLIANZ milik pak Edwin seandainya ia tetap rutin menabung rp 1.000.000/bl.
1.) Manfaat up meninggal sebesar rp 2.000.000.000 + investasi 
untuk keluarga tercinta bila nasabah meninggal < 70 th atau manfaat up meninggal sebesar rp 1.320.000.000 + investasi bila nasabah meninggal > 70 th
berarti nasabah pasti mendapat profit 2000 kali lipat = UNTUNG BESAR!


2.) Manfaat 49 penyakit kritis sebesar rp 1.000.000.000
dicover s.d usia 70 th & masa tunggu 90 hari setelah polis berlaku
berarti nasabah bisa mendapat profit 1000 kali lipat = UNTUNG BESAR!
3.) Manfaat rawat inap di rumah sakit sebesar rp 400.000/hari
dicover s.d usia 65 th, masa tunggu 30 hari setelah polis berlaku
Dengan asumsi nasabah setiap tahun dirawat inap selama 10 hari = santunan rp 4.000.000/th, maka 
berarti nasabah mendapat profit 4 kali lipat/th = UNTUNG BESAR!
4.) Manfaat kecelakaan max sebesar rp 100.000.000
dicover s.d usia 65 th, yaitu kecelakaan yang mengakibatkan  nasabah meninggal dunia atau cacat max sebesar 100% uang pertanggungan.
berarti nasabah bisa mendapat profit 100 kali lipat = UNTUNG BESAR!
5.) Manfaat cacat tetap total sebesar rp 90.000.000
dicover s.d usia 65 th, yaitu cacat tetap total selama 6 bulan berturut2.
berarti nasabah bisa mendapat profit 90 kali lipat = UNTUNG BESAR!
6.) Manfaat pembebasan premi
memenuhi syarat salah satu dari 49 penyakit kritis atau cacat tetap total, maka nasabah setop menabung dan ALLIANZ akan menabungkan rp 1.000.000/bl s.d nasabah usia 65 th.
berarti nasabah bisa mendapat profit 100% tiap bulan s.d usia 65 th = UNTUNG BESAR!


7.) Manfaat investasi dana pensiun
di akhir tahun ke- 20 (usia 50 th) rp     364.000.000
di akhir tahun ke- 30 (usia 60 th) rp  1.395.000.000
di akhir tahun ke- 40 (usia 70 th) rp  5.451.000.000
di akhir tahun ke- 55 (usia 85 th) rp 61.114.000.000
Nilai investasi di atas menggunakan asumsi return 18% per tahun.
Nilai investasi yang sebenarnya bisa lebih besar atau lebih kecil dari ilustrasi di atas dan besarnya return investasi tidak dijamin oleh Allianz.
Di usia 50 th punya rp 364.000.000, modal hanya rp 240.000.000 
=> NASABAH UNTUNG BESAR!


Di usia 60 th punya rp 1.395.000.000, modal hanya rp 360.000.000 
=> NASABAH UNTUNG BESAR!

Di usia 70 th punya rp 5.451.000.000, modal hanya rp 480.000.000 
=> NASABAH UNTUNG BESAR!

Di usia 85 th punya rp 61.114.000.000, modal hanya rp 660.000.000
=> NASABAH UNTUNG BESAR!
Apalah artinya uang rp 1.000.000/bl bila dibanding dengan begitu besarnya manfaat yang bisa didapat oleh nasabah dan keluarganya di msa depan dan hari tuanya.

CERITA UNTUK DIINGAT
Cerita lain yang tidak akan terlupakan, terjadi pada kasus pertama yang saya tangani. Ketika saya memutuskan untuk meninggalkan aktivitas mengajar dan berpindah ke bidang asuransi, saya memberitahukan hal ini pertama kali kepada seorang teman bernama Edy. Dia seorang manajer penjualan di sebuah agen kendaraan bermotor. Setelah saya sampaikan bahwa saya beralih profesi, dia menyambut dengan gembira. "Saya ikut senang mendengarkannya, pak Yohanes. Akhir-akhir ini saya sedang berpikir untuk ikut menabung di TAPRO ALLIANZ dari kamu."
Setelah lisensi keagenan saya keluar, orang pertama yang saya kunjungi adalah pak Edy. Saat itu pak Edy berusia 34 th, menikah dan memiliki 3 orang anak yang berusia 9 th, 5 th dan 4 th. Dia menyambut kedatangan saya dengan baik. "Pak Yohanes, tolong buatkan saya sebuah program yang menurutmu diperlukan dan bermanfaat buatku dan seluruh keluargaku!".
Saya segera menyusun sebuah rencana perlindungan keluarga yang bisa menjamin pendapatan per bulan isterinya yang biasa ia terima, ditambah dengan nilai tambahan untuk menutupi biaya-biaya tak terduga lainnya. Saya katakan kepadanya untuk segera menjalankan program ini karena sangat penting dan diperlukan.
Pak Edy berjanji akan segera mempelajari program yang saya buat dan akan memberi kabar secepatnya. Keesokan harinya saya kembali ke tempatnya dan beliau berkata kepada saya, "Pak Yohanes, program TAPRO ALLIANZ yang kamu buat sangat bagus dan  saya setuju.  tapi saya harus menunggu beberapa saat untuk memulainya. Kemarilah ... saya akan menunjukkan kepadamu sesuatu. Saya punya uang rp 50.000.000 dalam bentuk saham ini. Jika saham ini dikeluarkan sekarang, tentunya saya akan rugi. Saya yakin dalam beberapa saat nilai saham ini akan naik dan setelah itu saya akan menjualnya untuk dimasukkan ke dalam TAPRO ALLIANZ ini. Datanglah kemari tiap hari pak Yohanes! Setiap saat nilai saham ini akan naik saya pasti segera menjualnya."
Setiap hari saya berkunjung ke tempatnya dan mendapatkan pak Edy dengan kegiatan rutinnya membolak balik halaman bursa saham di koran Kompas, dimana sahamnya tiap hari tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Hal ini berlangsung selama 10 minggu.
Akhirnya pada hari kamis yang tak saya lupakan, saya bertemu lagi dengan pak Edy di rumahnya. Dia tersenyum dan berkata kepada saya, "Pak Yohanes, nilai saham saya naik pada poin yang saya beli pertama kali. Saya akan segera menjualnya beberapa saat lagi. Temui saya hari senin!".
Dengan perasaan lega, saya kembali ke kantorseperti anak kecil yang baru mendapatkan sebuah permen. Saya merasa cukup berhasil menjual sebuah polis dengan nilai yang cukup besar. Saya segera menemui manager dan mengatakan bahwa saya telah berhasil menjual kepada seorang teman bernama Edy. Saya menunggu datangnya hari Senin dengan antusias.
Hari Senin sudah tiba, Saya segera menemuinya. Setelah tiba di rumahnya. Pak Edy terlentang di dalam sebuah peti mati. Dia meninggal dunia.
Rupanya, pada hari Jumat sebelumnya, dia bekerja sehari penuh. Meskipun ia disarankan pulang oleh atasannya. malam saat kejadian itu, isterinya sudah berusaha menghubungi dokter, tetapi dokter tersebut tidak bisa datang hingga sabtu pagi keesokan harinya. Saat dokter tiba di rumahnya, terlambat, keadaan pak Edy sudah sangat parah. Terjadi penyempitan di paru-parunya. Pak Edy segera dilarikan ke rumah sakit sambil diberikan oksigen murni melalui mulutnya. Sabtu pagi itu, pak Edy meninggal.
Melihat pak Edy terbaring dalam peti mati pada hari Senin keesokan harinya, saya mulai memahami makna dari asuransi. Sambil memegang erat tangan isterinya, kami meratapi pak Edy dalam peti itu sambil menangis. Berulang kali saya mengatakan, saya telah gagal, saya telah gagal.
Sambil memperhatikan wajah teman yang meninggal, sambil memahami semua kejadian ini, gambaran nyata tentang konsep asuransi terlihat jelas di depan mata. Saya terus mengatakan saya telah gagal kepada isterinya. Tetapi dengan sabarnya, dia mengatakan, "Tidak pak Yohanes, ini bukan salahmu. Kamu sudah mencobanya sebaik-baiknya." tetapi saya terus saja merasa gagal. Seharusnya saya mampu melindungi masa depan keluarga mereka.
Beberapa minggu setelah pemakaman, janda pak Edy mulai menjual rumah yang ia tinggali bersama ketiga anaknya. Tanpa penghasilan dari suami, mereka tidak mampu memenuhi segala kebutuhan hidup yang harus ditanggungnya. Klaim asuransi senilai rp 30.000.000 yang diterimanya, hanya mampu menutupi biaya-biaya terakhir yang baru mereka keluarkan untuk penguburan suaminya.
Dua anak laki-lakinya dititipkan kepada kakak kandungnya pak Edy sedangkan isterinya sendiri tinggal di luar kota dengan saudara perempuannya.
Tiga bulan kemudian, anak bungsunya yang baru berusia 4 th meninggal. Saya sendiri tidak mengetahui penyebabnya. Banyak orang bilang bahwa anak itu sangat kesepian.
Kira-kira enam bulan sejak kematian pak Edy, saya bertemu kembali dengan jandanya. Rupanya bos pak Edy dulu merasa iba dan berutang budi kepadanya, sehingga akhirnya dia memberikan pekerjaan kepada isterinya.
Pada suatu malam saya sengaja melewati agen penjualan kendaraan bermotor itu, waktu sudah hampir tengah malam ketika saya melihatnya masih bekerja.
Memang jandanya mendapatkan pekerjaan sekarang. Saya hanya mampu melihat dia dari kaca mobil saya. Dia terlihat sedang berlutut di antara kendaraan-kendaraan show room itu, sambil mengepel lantai.
Berikut ini adalah manfaat ilustrasi TAPRO ALLIANZ yang saya buatkan untuk almarhum pak Edy dengan rencana menabung rp 1.000.000/bl :
1.) Manfaat up meninggal sebesar rp 2.000.000.000 + investasi 
untuk keluarga tercinta bila nasabah meninggal < 70 th atau manfaat up meninggal sebesar rp 1.200.000.000 + investasi bila nasabah meninggal > 70 th
berarti nasabah pasti mendapat profit 2000 kali lipat = UNTUNG BESAR!


2.) Manfaat 49 penyakit kritis sebesar rp 500.000.000
dicover s.d usia 70 th & masa tunggu 90 hari setelah polis berlaku
berarti nasabah bisa mendapat profit 500 kali lipat = UNTUNG BESAR!
3.) Manfaat rawat inap di rumah sakit sebesar rp 300.000/hari
dicover s.d usia 65 th, masa tunggu 30 hari setelah polis berlaku
Dengan asumsi nasabah setiap tahun dirawat inap selama 10 hari = santunan rp 3.000.000/th, maka 
berarti nasabah mendapat profit 3 kali lipat/th = UNTUNG BESAR!
4.) Manfaat kecelakaan max sebesar rp 100.000.000
dicover s.d usia 65 th, yaitu kecelakaan yang mengakibatkan  nasabah meninggal dunia atau cacat max sebesar 100% uang pertanggungan.
berarti nasabah bisa mendapat profit 100 kali lipat = UNTUNG BESAR!
5.) Manfaat cacat tetap total sebesar rp 100.000.000
dicover s.d usia 65 th, yaitu cacat tetap total selama 6 bulan berturut2.
berarti nasabah bisa mendapat profit 100 kali lipat = UNTUNG BESAR!
6.) Manfaat pembebasan premi
memenuhi syarat salah satu dari 49 penyakit kritis atau cacat tetap total, maka nasabah setop menabung dan ALLIANZ akan menabungkan rp 1.000.000/bl s.d nasabah usia 65 th.
berarti nasabah bisa mendapat profit 100% tiap bulan s.d usia 65 th = UNTUNG BESAR!


7.) Manfaat investasi dana pensiun
di akhir tahun ke- 20 (usia 54 th) rp     247.000.000
di akhir tahun ke- 26 (usia 60 th) rp     457.000.000
di akhir tahun ke- 36 (usia 70 th) rp  1.092.000.000
di akhir tahun ke- 51 (usia 85 th) rp  9.369.000.000
Nilai investasi di atas menggunakan asumsi return 18% per tahun.
Nilai investasi yang sebenarnya bisa lebih besar atau lebih kecil dari ilustrasi di atas dan besarnya return investasi tidak dijamin oleh Allianz.
Di usia 54 th punya rp 247.000.000, modal hanya rp 240.000.000 
=> NASABAH UNTUNG BESAR!


Di usia 60 th punya rp 457.000.000, modal hanya rp 312.000.000 
=> NASABAH UNTUNG BESAR!

Di usia 70 th punya rp 1.092.000.000, modal hanya rp 432.000.000 
=> NASABAH UNTUNG BESAR!

Di usia 85 th punya rp 9.369.000.000, modal hanya rp 612.000.000
=> NASABAH UNTUNG BESAR!
Tidak ada yang mampu menggantikan asuransi. Karena itulah asuransi bagaikan sebuah obsesi bagi saya. Asuransi merupakan suatu keyakinan. Ini adalah misi suci. Siapa pun yang saya jumpai pasti akan saya minta untuk menabung di TAPRO ALLIANZ, sebuah produk yang sangat indah ini. Saya bersyukur kepada Tuhan karena Dia telah menciptakan saya sebagai seorang agen asuransi ALLIANZ.